Realizing…

Posted: July 14, 2014 in My notes

old grunge paper background with vintage flower and space

At some point you will realize that you have done too much for someone, that the only next possible step to do is to stop. Leave them alone. Walk away. It’s not like you’re giving up, and it’s not like you shouldn’t try. It’s just that you have to draw the line of determination from desperation. What is truly yours will eventually be yours, and what is not, no matter how hard you try, will never be.

#Lessons-Learned-In-Life

Image

Mengapa dulu kunamai kau bintang dan aku bulan?
Kenapa tidak ‘kumbang’ saja dan aku bunganya?
Dengan begitu…
Aku, sang bunga, tetap bisa melakukan penyerbukan walau tanpa kumbang
Karena masih ada angin yang bisa membantuku untuk melakukannya
Tidak dengan ‘Bulan dan Bintang’
Karena aku sang bulan
Tak akan mungkin bisa bercahaya tanpa mendapatkan sinar dari sang Bintang
Iya, Bulan bercahaya karena memantulkan sinar dari Bintang bukan?
Apa? Sinar dari Matahari?
Bukankah Matahari itu juga bintang?
Bintang bersinar
Sedangkan Bulan bercahaya
Sekarang kau mengerti kan apa bedanya ‘bersinar’dan ‘bercahaya’?

@10 Maret 2014

Old letter

I’m not really sure to send it to you
You can say that it is a letter that never sent, may be…

Image  —  Posted: April 4, 2014 in My notes
Tags: , ,

JIKA

Posted: April 4, 2014 in My notes
Tags: , , , ,

Image

Jika aku hidup dekat dengan pantai
Aku akan kesana setiap hari sebelum matahari terbenam
Menikmati keindahannya yang tak terkira
Agar hatiku terhibur
Agar aku bisa melepaskan segala penat yang ada
Melepaskan lelahku
Dan menitipkan segala kesedihan dan penyebab kesedihan itu
Pada ombak yang datang lalu pergi membawanya
Jauuh dari pandanganku dan takkan kembali
Agar aku bisa menutup hari dengan hati yang ringan tanpa beban
Dan kembali dengan jiwa yang tenang

Jika aku tinggal di tempat yang dekat dengan pantai
Aku akan datang setiap pagi
Melihat matahari yang baru saja terbit
Menikmati indahnya cahaya matahari pada saat itu
Meresap energy yang ia berikan
Agar aku kuat menjalani hari-hariku walau hanya seorang diri
Dan yang pasti, aku kembali kesana di pagi hari untuk sesuatu
Meyakinkan diri bahwa kenangan-kenangan burukku sudah pergi tak bersisa
Melihat dan mendengar deburan ombak yang seolah memberitahuku
bahwa dia telah membawa jauh kenangan burukku
Dan aku bisa mengawali hari dengan senyuman termanisku 🙂

Tersadar

Posted: March 31, 2014 in My notes
Tags: , , , ,

Image

Malam ini aku kembali termenung untuk kesekian kalinya
Memikirkan apa yang telah aku lakukan dan sadar akan kesalahan yang telah kuperbuat
Tetapi, bodohnya aku yang tahu akan itu namun tetap melakukannya

Aku merasa seperti seorang hamba yang tak tahu diri
Iya, hamba yang tak tahu diri
Apalagi yang kuinginkan?
Apalagi yang kubutuhkan?
Apalagi yang kutunggu?

Semua telah kumiliki
Semua telah diberikan padaku oleh-Nya
Tak ada alasanku untuk tidak melakukan segala perintah-Nya
Dan menjauhi segala larangan-Nya
Aku merasa sungguh tak tahu diri
Aku malu kepada-Nya

Image

 

Ibu…
Aku rindu padamu
Aku ingin berada dipelukanmu saat ini
Menghiburku dan memberiku nasihat-nasihat itu
Yang tak pernah gagal membuat hatiku merasa nyaman dan damai
Bisakah kau selalu ada disisiku bu?

Ibu…
Anakmu saat ini sedang tak bisa mengendalikan hatinya
Aku tau…
Kau tak pernah mengenalkanku tentang rasa sakit, kecewa, patah hati dan teman-teman rasa itu
Tapi aku pernah melalui suatu masa
Dimana aku mengenal sesuatu yang akhirnya membuatku mengenal rasa-rasa itu
Dan kini aku baru menyadarinya
Menyadari bahwa aku tak perlu mengenal sesuatu yang tak pernah kau ingin kenalkan padaku

Tapi bu…
Aku tak menyesal pernah mengenal rasa itu
Karena dia pernah membuatku semangat menjalani hari-hari tanpamu
Dia juga penah menguatkanku
Menemani dan menghiburku

Tetapi…
Kini aku harus mencabut dengan paksa rasa itu
Dan memang harus melepaskannya
Itu yang membuat aku sakit
Yang membuatku lemah dan selalu ingin menangis

Ibu…
Bukankah kau pernah bilang padaku
Bahwa setiap sesuatu itu pasti ada hikmahnya?
Dan sepertinya memang ada beberapa hikmah dari yang aku alami saat ini
Aku mempelajari banyak hal dari itu

Ibu…
Tolong jangan salahkan anakmu jika menangis saat ini
Aku tak akan merengek seperti dulu saat aku menangis sewaktu kecil
Anakmu sekarang sudah besar
Ia bisa menghapus air matanya sendiri
Ia juga tahu bagaimana harus mengatasi masalah-masalahnya
Walaupun terkadang ia suka bingung sendiri

Saat ini…
Yang ia butuhkan hanyalah
Pelukan hangat dan melihat senyuman terindah darimu yang menenangkan hati ini
Itu saja ibu :’)

Salam peluk-cium dari anakmu, NHF

a letter never to be sent

Maaf jika saat aku bertemu denganmu aku tak bisa mengatakan apa yang aku rasakan,
tak bisa menyampaikan apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan. Aku tak bisa berkata
banyak di depanmu. Karena, kupikir saat itu apa yang kita rasakan tak perlu kita ucapkan.
Aku hanya ingin melihatmu, merasakan suasana di tanah bagian bumi yang sama, menghirup
udara di langit yang sama. Iya, bisa bersamamu di tempat yang sama. Meski aku tak bisa
menyampaikan perasaanku di dunia nyata, biarlah kusampaikan melalui dunia kata. :’)

Karena Cinta

Posted: March 26, 2014 in My notes
Tags: , ,

love-vs-need

Memang hebat yah yang namanya Cinta itu
Dia membuat semua hal tentangmu indah dimataku
Cinta membuat mataku melihatmu sebagai lelaki tertampan di hatiku
Membuat telingaku mendengar suaramu sebagai suara yang selalu ingin kudengar
Membuat semua hal tentangmu indah untuk kubayangkan
Membuat jantungku berdetak lebih cepat saat melihatmu atau hanya sekedar mendengar namamu
Membuat hatiku tak bisa berpaling darimu

Cinta…
Membuat air mataku jatuh dengan mudah
Membuatku bertahan melawan rasa sakit
Terkadang membuatku tersenyum tanpa alasan yang pasti

Cinta membuatku mengenal banyak rasa
Semua karena CINTA
Satu kata yang sangat rumit untuk aku jelaskan

How the elements of poem, especially symbol, determine the theme seen in Stopping by Woods on a Snowy Evening.

 

I. Introduction

The symbols and theme are very important in this poem. Therefore, I am interested in analyzing how those two elements related. In analyzing theme of a poem, you can understand each symbol first, which is the object of analysis and make the other elements of the poem as a proponent in determining or analyzing the theme of the poem. The following questions can help you in analyzing theme through symbols. First, does the narrator like what he sees around him? Second, are there repeating patterns or symbols? And the last, does the symbol have positive or negative meaning to the narrator?

The word ‘woods’ in Stopping by Woods on a Snowy Evening is a symbol integral to understanding the poem’s theme. The narrator liked what he saw around him, the woods. The symbol ‘woods’ has repeated four times in the poem. In addition, the symbol has positive meaning to the narrator if you look at lyric of the poem. All the questions above have been answered.

In order to facilitate you in understanding the symbols and themes in a poem, especially in stopping by Woods on a Snowy Evening, it is good for you to know the meaning of them first.

Symbol

In the broadest sense a symbol is anything which signifies something; in this sense all words are symbols. In discussing literature, however, the term “symbol” is applied only to a word or phrase that signifies an object or event which in its turn signifies something, or has a range of reference, beyond itself. Some poets, however, repeatedly use symbols whose significance they largely generate themselves, and these pose a more difficult problem in interpretation (Abraham, 2003). In Stopping by Woods on a Snowy Evening, there are some symbols used by the poet. They are woods, little horse and snow. But, this essay focus on ‘woods’, the other elements only as a proponent in analyzing how symbol relates to theme in the poem.

Theme

A topic of discussion or writing; a major idea broad enough to cover the entire scope of a literary work (Abraham, 2003). You can say that it is the main idea the poet is trying to express. Understanding a central theme in poetry takes some concentration on each individual poem. Some themes stand out, some are subtle.

II. Analysis

Stopping by Woods on a Snowy Evening is a poem written by Robert Frost in 1922. The poem talks about a man traveling through some snowy woods on the darkest evening of the year, and he is pretty much in love with what he sees around him. He is on his way back to town, but he cannot quite tear himself away from the lovely and dark woods.  The first sentence already talked about the woods. As we know, the word ‘woods’ shows the togetherness. The point is more than one. And maybe the togetherness of the woods made it look deep and dark, beside the influence of the evening of course. I found the word ‘woods’ contrast to the poet, who is alone “between the woods and frozen lake.” The poet was fascinated by the beauty of the woods. It is the natural beauty. We get the sense that the poet is not alone because of the woods, even though he is very much by himself.

Some interpret the woods as an extended metaphor for death. In the last stanza of this poem, it is argued that the woods symbolize death because of the ambience of gloom from the “lovely, dark and deep” woods (Ryan, 1991). It is also suggested that the poet’s trip represent life, and hence it is his time to sleep that signifies a person’s time to die (Vail, 1976).

In the beginning of the poem talked about woods. In the second stanza Frost refers back to the woods. Then in the last stanza Frost mentions woods again. Even though the narrator has a long way to go, he always has enough time to stop and watch the small thing in nature in detail. This goes to show that Frost’s interest in nature is very large, and he portrays this through his characters. He describes the woods as lovely, dark, and deep. Death, to some, is lovely. It is definitely dark, and the grave is deep. When he is in the woods he is far away from the city. The city can be considered a symbol of life. There is always a lot going on in a city. He knows that it is not his time to die, and he cannot stay in the peaceful woods. His horse reminds him that it is not his time to die by making noise and disturbing the serenity of his moment or death. At the end of the poem the line referring to miles before he can sleep lets the reader know that the narrator still has some time to continue his life before his death.  ‘Miles to go’ also means something to do before his death.

III. Conclusion

In conclusion, Frost used symbolism, including characters and objects, in an effort to create the various themes for the reader. Stopping by Woods on a Snowy Evening talks about death. It because the word ‘woods’ in the poem is repeated four times. It means that the narrator emphasizes on its meaning. As what was mentioned earlier, the word ‘woods’ represent death to the narrator.

Bibliography

http://www.english.illinois.edu/maps/poets/a_f/frost/woods.htm

Abrams, M. H. 2003. A Glossary of Literary Terms. Massachusetts: Earl McPeek.

Ryan, B. (1991). Major 20th-century writers: a selection of sketches from

        contemporary authors. Detroit: Gale Research.

Vail, D. (1976). Robert Frost’s imagery and the poetic consciousness. Lubbock:

        Texas Tech University.

 

Pertemuan Ketiga

Membuat daftar isi memang mudah dan pasti semuanya udah bisa kan, hanya tinggal ketik daftarnya kemudian beri titik-titik dan ketik nomor halaman. Tapi kelemahannya jika dibuat secara manual, kita harus menulis daftarnya, kemudian kita cari dan lihat nomor halamannya. Pasti capek tuh!

Nah, ada yang lebih simple nih. Pernah buat daftar isi dengan fasilitas Table of Contens gak atau Daftar Isi yang secara otomatis akan mencantumkan no halaman dari tiap sub-bab, dll.? Kalo belum, jangan pernah ninggalin blog ini kalo belum selesai dibaca. hehee

Ok, disini saya akan menjelaskan kembali apa yang Dosen Pengantar Komputer, Pak Bahar, saya jelaskan pada minggu III. Langsung ke TKP yuk 😀

 

Let’s start!

Buka dokumen laporan lengkap (seperti file skripsi, makalah, dll). Klik pada bagian halaman yang ingin ditaruh daftar isi (biasanya di awal dokumen dong ). Kemudian ketik “Approval, Acknowledge, Abstract  dan Table of content” pada baris yang berbeda untuk tiap kata-kata tadi yang saya perintahkan untuk diketik. Blok keempatnya dan buat new style sesuai dengan gambar berikut:

Image

Keterangan:

  1. Klik pada lingkaran merah yang ada angka 1-nya untuk membuat new style
    Pada name, ganti Style 1 dengan Booksection dan pilih normal untuk “Style for following paragraph”.
  2. Klik format seperti lingkaran no 2 pada gambar, lalu klik Font => isi Font (Times New Roman), Font Style (Bold), dan Size (14) sesuai gambar berikut: 
    Image
  3. klik OK jika sudah selesai.

 

Sekarang kita atur paragraphnya, untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah dibawah ini:

=> Klik Format, pilih Paragraph dan isi seperti gambar di bawah ini :
Image

Selain itu, klik juga line and page break pada paragraph dan beri tanda centang pada widow/orphan control dan page break before seperti gambar berikut:

Image

 

Selanjutnya:

=>  Ketik “Bibliography” dan “Appendix”pada baris yang berbeda di akhir halaman.

=>  Setelah itu blok kedua kata tersebut lalu klik Booksection pada Style agar formatnya sama dengan Table of Content di atas.

Langkah berikutnya, perhatikan gambar berikut:

Image

 =>  Pilih references pada toolbar kemudian klik Table of Content yang terletak pada pojok kiri bawah. Klik pilihan style “Automatic Table 2”.

 

Page Number

Langkah selanjutnya kita perbaiki penomoran halaman (page number) yang akan saya jelaskan dengan gambar dan langkah-langkahnya seperti dibawah ini:

Image

Ket:
=> Klik Insert
=> Klik icon page number
=> Pilih bottom of page
=> Pilih Plain Number (sesuai keinginan)

Setelah itu, atur Page Number agar Approval, Acknowledge, Abstract dan Table of Content menggunakan format i, ii, iii,.. . Untuk Bab 1 dan seterusnya gunakan format 1,2,3… . Perhatikan langkah-langkah berikut ini:

 => Buka (arahkan pointer pada) halaman pertama dari lembar kerja
 =>  Klik Page Layout
 =>  Klik Page Setup
 => This point forward

Jika masih bingung, perhatikan gambar berikut dengan mengikuti langkah-langkah diatas tadi:

  Image

Setelah melakukan instruksi diatas, langkah berkutnya adalah arahkan pointer pada Bab 1. Setelah itu, pilih page layout dan lakukan lagi langkah-langkah seperti diatas. Buat section breaks-nya pada tiap bab. Lalu untuk Bibliography dan Appendix, lanjutkan page numbernya dengan “ iv, v,…”.

Naah… selesai deeeh! Tapi, karena kita telah mengubah-ngubah page number-nya kita butuh mengupdate Daftar Isi atau Table of Contentnya.

 

Cara Update Daftar Isi

  1. Pada References tab, Table of Contents, klik Update Table.
    Atau klik di bagian daftar isi sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini dan klik Update Table.
  2. Klik:

=> Update page numbers only, bila perubahan hanya pada nomor halaman karena jumlah halaman bertambah/berkurang atau format nomor halaman berubah.

=> Update entire table, bila ada penambahan/pengurangan heading atau bila ada perubahan teks pada heading.

=> Daaaaaaaaaaaaaaaaannn: FINISH!

                                   Image